PENERANGAN






Kerang penghasil mutiara

Secara amnya, moluska bercengkerang berpeluang menghasilkan mutiara secara semula jadi. Namun tidak semua kerang boleh menghasilkan mutiara yang bagus dan memiliki nilai beli yang lumayan.

Secara umum mutiara yang dikenali hanya jenis-jenis tertentu seperti gold atau silver-lip pearl oyster (kerang mutiara bibir emas atau bibir perak) Pinctada maxima, black-lip pearl oyster (kerang mutiara bibir hitam) Pinctada margaritifera, Akoya pearl oyster (kerang mutiara Akoya) Pinctada fucata dan the winged-pearl oyster (kerang mutiara bersayap)Pteria penguin.  Semua jenis kerang  ini hidup di laut.  Manakala moluska lain penghasil mutiara yang setakat ini dikenali berasal dari kelompok abalone dan beberapa gastropoda lain serta beberapa jenis kerang bivalvia air tawar.

            Setiap jenis kerang mutiara menghasilkan mutiara dengan spesifikasi yang berbeza.  Pinctada maxima menghasilkan mutiara relatif lebih besar dari semua jenis kerang penghasil mutiara, berwarna perak, emas dan krim. Jenis ini banyak ditanamkan di Indonesia, Birma, Thailand dan Australia.  Manakala kerang jenis Pinctada margaritifera merupakan primadona negara-negara pasifik selatan.  Mutiara yang dihasilkannya bervariasi dari warna krim sampai warna hitam.  Warna hitam merupakan warna yang diminati pelanggan mutiara dunia saat ini.  Oleh itu,  harganya sangat mahal. Diameter mutiara yang dihasilkan umumnya lebih kecil daripada yang diproduksi Pinctada maxima.   Sementara Pinctada fucata adalah jenis yang banyak ditanamkan di Jepun, dan Pteria penguin tidak banyak ditanamkan kerana setakat ini hasil yang diperuntukkan hanya pada golongan tertentu mengikut bentuk mutiara yang dihasilkannya tidak bundar.

Mutiara: air mata sang dewi

            Mutiara dikenal sebagai ‘ratu dari batu mulia’.  Mutiara dikatakan adalah titisan air mata dewi yang membatu di dalam kerang. Cerita yang legenda ini membuat mutiara menjadi aksesoris yang dicari sejak dahulu.  Ribuan tahun sebelum masihi, mutiara telah dikenal di India, China dan daerah Persia.  Dalam legenda Hindu di India, Dewa Khrisna dikatakan menemukan mutiara yang didapatnya dari laut sebagai hadiah bagi perkawinan anaknya.  Di China, mutiara dikenali bukan hanya dari mutiara laut namun dari mutiara buatan (blister) yang berupa patung Buddha yang dihasilkan kerang tertentu.  Sementara Persia memiliki rantai sejarah yang panjang tentang mutiara.  Oleh itu, mutiara di zaman itu masih tersimpan di museum Louvre, Perancis.

            Mutiara yang berkualiti satu memang mahal.  Bulan november 2004, dua buah kalung mutiara mencatat rekod penjualan di balai lelang Christie London dengan harga lebih dari 2,5 milyar rupiah. Selepas itu, semasa kejayaan kerajaan Romawi, seorang Kaisar meminta sebutir mutiara dari ibunya untuk dijual agar mendapatkan dana untuk keperluan prajurit-prajuritnya yang akan berangkat berperang.  Cleopatrapun, dikatakan  menggunakan serbuk mutiara sebagai campuran minumannya untuk menjaga kecantikannya.

Mutiara-mutiara yang terkenal

Mutiara Abernathy

Mutiara semula jadi dari air tawar ini ditemukan oleh William Abernathyl, seorang penyelam mutiara di sungai Tay pada tahun 1967. Dengan berat 44 grains, mutiara ini dianggap mutiara yang paling sempurna yang ditemukan dari sungai-sungai di Skotlandia. Mutiara ini diberi nama “the little willie”.
Mutiara Big Pink

Mutiara besar bewarna pink ini berharga 4.7 juta dollar amerika pada tahun 1991.  Mutiara ini dicatat dalam buku Guiness Book Of Records 
sebagai mutiara yang paling besar yang ditemukan dari abalone (Haliotis).  Berbentuk baroque dan memilik berat 470 carat setara dengan 94 gram.  Mutiara ini dimiliki oleh Wesley Rankin yang menemukannya di Salt Point State Park, California pada tahun 1990.

La peregrina

La peregrina atau Sang pengelana (musafir) adalah mutiara yang ditemukan di Kepulauan Perlas, di pantai Panama pada tahun 1500-an.  Mutiara ini dikatakan ditemukan oleh seorang budak yang menginginkan kebebasan sebagai bayaran dari mutiara yang ditemukannya.  Mutiara ini dibawa dan diserahkan kepada Raja Spanyol Philip II 
dan raja menghadiahkannya kepada Ratu Maria, sebagai hadiah perkawinan.  Saudara dari Napoleon I, Joseph Bonaparte mengambil mutiara ini dan membawanya ke Perancis dan akhirnya sampailah mutiara ini kepada Duke of Abercrombie. Akhirnya, mutiara ini dibeli dengan harga 37 ribu dollar amerika oleh Richard Burton dan menghadiahkannya sebagai hadiah Valentine's Day kepada Elizabeth Taylor.  Keunikan dari mutiara ini, disamping perjalanannnya yang begitu panjang, dia memiliki bentuk seperti air mata atau buah pir, dan memiliki berat 10.192 gram.

Pearl of Allah (Lao-Tze Pearl)

Pearl of Allah (secara resmi dikenal dengan nama Lao-Tze pearl) adalah mutiara terbesar di dunia yang ditemukan pada tahun 1934 di lepas pantai Pulau Palawan oleh seorang penyelam Filipina.  Mutiara ini dijadikan hadiah kepada Wilbur Dowell Cobb oleh ketua suku di Palawan pada tahun 1936 kerana Cobb telah menyelamatkan nyawa anaknya.  Keturunan Cobb menjual mutiara ini kepada tokoh permata di California tahun 1980 dengan harga 200.000 dollar AS.  Harga saat ini ditaksir sebesar 40 juta dollar AS.

Mutiara raksasa ini ditemukan di dalam kima raksasa Tridacna gigas.  Hal yang tak mungkin dihasilkan oleh kerang mutiara dari Family Pteriidae atau kerang penghasil mutiara dari jenis lain.  Bentuk mutiara Pearl of Allah tidak menentu (baroque)
 dan menyerupai otak kepala besar.  Panjang yang mencapai 23.8 cm dan berat 6.4 kilogram menjadikannya sebagai mutiara terbesar yang ditemukan selama ini.

Mutiara Laut Selatan

Mutiara ini dihasilkan oleh dua jenis kering mutiara, kerang mutiara bibir hitam, Pinctada margaritifera dan kerang mutiara bibir perak/emas,Pinctada maxima.  Kedua jenis ini umumnya tersebar di bahagian selatan bumi terutama di daerah Pasifik dan Hindi.

Mutiara Tahiti (Tahitian pearls)
Mutiara Tahiti adalah mutiara yang dihasilkan oleh kerang mutiara bibir hitam, Pinctada margaritifera dan tentunya berasal dari sebuah negara di Pasifik Selatan, Tahiti.  Beberapa kajian menggolongkan mutiara ini sebagai salah satu mutiara laut selatan (South seas).  Namun sebahagian lebih menggunakan nama mutiara Tahiti mengikut ekslusif jenis mutiara ini.  Mutiara Tahiti kebanyakan berwarna hitam.  Selain warna hitam, Kerang ini juga menghasilkan warna mutiara lain seperti abu-abu, biru dan hijau (peacock green).  Peacock green sebenarnya adalah tambahan dari mutiara tersebut yang boleh muncul pada warna dasar mutiara (hitam, mis.). Kekhasan dari mutiara ini adalah keunikan dari warna tambahan hijaunya yang membuat jenis mutiara ini lebih bernilai. Ukuran dari mutiara hitam umumnya lebih besar dari mutiara Akoya.

Ratu Para Mutiara (Queen pearls)




Mutiara ini dikenal sebagai ratu dari para mutiara.  Namun mutiara ini dihasilkan oleh kerang mutiara bibir emas/perak, Pinctada maxima.  Dari segi ukuran, mutiara ini adalah yang paling besar daripada mutiara hasil penanaman kerang mutiara lain. Ukurannya boleh mencapai 22 mm. Namun purata ukuran mutiara ini adalah 15 mm. Kisaran ukuran yang umumnya dijual ke pasaran adalah dari 9 sampai 20 mm. Proses penanaman pun lebih lama daripada kerang lainnya.  Mutiara ini tidak memiliki kilau seperti yang dimiliki mutiara Akoya.  Warna yang dihasilkan adalah krim, silver, kuning dan emas.  Australia dikenal sebagai penghasil mutiara ini, namun selain Australia; Indonesia, Myanmar dan Filipina juga  mengembangkan potensi ratu para mutiara ini.

Mutiara semula jadi( natural pearl )

Tempat terkenal mutiara alam laut iaitu mulai sekitar perairan Persia (sekitar Bahrain), Laut Hindia, perairan Indonesia sampai ke Australia.  Kawasan-kawasan ini merupakan tempat yang memiliki hamparan kerang mutiara yang luas.  Sementara mutiara alam yang berasal dari perairan tawar adalah berasal dari Amerika Serikat dan Eropa (sungai-sungai Bavaria dan sekitarnya).  Namun, mutiara alam dari air tawar tidak sebanyak mutiara alam dari laut.  Mutiara alam dari laut ditemukan satu di antara seribu kerang, manakala untuk mendapatkan mutiara alam yang memiliki nilai jual tinggi memerlukan ribuan kerang lagi.  

Kerang mutiara air tawar, Margaritifera margaritifera

Pencarian mutiara massal yang dilakukan sejak ribuan tahun yang lalu seperti yang dilakukan di zaman Kerajaan Persia juga menghasilkan kerosakan besar pada kerang.  Beberapa jenis kerang penghasil mutiara malah terancam pupus, seperti kerang mutiara air tawar seperti Margaritifera margaritifera. Ancaman ini timbul mengikut sebaran spesies ini hanya bersifat tempatan dan terdapat di beberapa sungai saja.

Mutiara Akoya(Akoya Perals)

Mutiara Akoya dikenal juga sebagai Japanese pearls.  Mutiara ini dihasilkan oleh kerang Pinctada fucata, merupakan mutiara primadona di Jepun.  Melalui kerang mutiara ini pula Mikimoto berhasil menemukan cara pembuatan mutiara modern dengan metode penyisipan inti.  Pinctada fucata adalah kerang laut.  Mutiara ini terdapat di perairan hangat kawasan yang bersuhu(15-23 ÂșC).  Secara geografis, kerang ini tersebar di perairan Jepun, Korea, China, sekitar Asia Tenggara, perairan India dan sebahagian Timur Tengah, Micronesia sehingga sampai ke perairan Meksiko.  Keunggulan dari mutiara yang dihasilkan kerang ini adalah menghasilkan mutiara yang memiliki tingkat kilau (luster) paling tinggi dibandingkan mutiara yang dihasilkan kerang lainnya.  Warna yang dihasilkannya bervariasi dari warna emas, perak, krim, pink hijau dan biru.  Warna pink adalah warna yang paling diminati di Jepun kerana padan dengan warna kulit kebanyakan orang Jepun. Ukuran mutiara berkualiti baik berkisar antara 6 – 8 mm. Ukuran yang lebih besar, yang tentunya lebih mahal, di atas 9 mm sangat jarang.




Mutiara air tawar(freshwater pearls)

        Mutiara hasil penanamana di air tawar banyak dihasilkan dari China.  Sejak, China menghasilkan mutiara air tawar dalam jumlah melimpah dan menekan harga mutiara di pasaran. Sebelumnya, mutiara air tawar yang dihasilkan tidak begitu berkilat dan juga tak bulat bentuknya namun seiring dengan perkembangan teknologi bentuk dan kilau mutiara air tawar dengan mutiara yang dihasilkan kerang mutiara air laut makin sukar dibezakan.   Namun demikian, secara umum harga mutiara air tawar masih cenderung lebih murah daripada mutiara air laut.

            Mutiara air tawar hasil penanaman memiliki perbezaan dalam proses
grafting/penyisipan. Pada kerang mutiara air laut, bakal mutiara berasal dari inti yang disisipkan disertai sepotong mantle tissue (organ lunak kerang mutiara) atau disebut saibo dimana saibo akan membentuk kantung mutiara (pearl sac) yang membungkus inti dan akhirnya nacre terbentuk.   Manakala, mutiara air tawar dibentuk hanya melalui sepotong saibo tanpa inti.  Jepun membuat kajian penggunaan inti dari nacre mutiara Akoya.  Berbeza dengan kerang mutiara air laut dimana inti dan saibo dimasukkan ke dalam kelenjer kelamin, pada kerang mutiara air tawar, saibo sebagai bakal mutiara disisipkan di antara mantel dan cangkang.  Bakal mutiara yang disisip serta sampai lebih dari 20 saibo, hal ini memungkinkan kerang mutiara menghasilkan mutiara yang banyak dalam sekali produksi. Lama budidaya kerang air tawar dari 3 sampai 5 tahun, lebih lama daripada penanaman kerang mutiara air laut yang hanya sampai 2 tahun saja.  Mutiara air tawar umumnya dihasilkan oleh Hyriopsis SchlegeliH. cumingii, Margaritifera margaritifera dan Anadonta plicata.  Uniknya kerang-kerang ini digolongkan sebagai mussel bukan oyster seperti pada kerang mutiara air laut.  Warna mutiara yang dihasilkan bervariasi: perak, pink, kuning pink, biru, hijau, ungu, ungu kemerahan dan hitam.  Kesamaan dengan mutiara yang dihasilkan kerang mutiara air laut adalah semakin besar ukuran mutiara, semakin mahal harganya.  


Ciri-ciri Mutiara

Kedudukan mutiara lautan kebanyakan didominasi “nacre” sedangkan mutiara hasil penanaman dimonopoli bahagian intinya.  Bahagian inti yang digunakan untuk membuat mutiara buatan biasanya berbentuk bulat dan diambil dari kerang lain yang memiliki cengkerang tebal.

Warna mutiara
Kisaran warna mutiara cukup luas, dari hitam hingga perak.  Namun, warna semula jadi  mutiara bukan semata ditentukan oleh warna dasar “
nacre” mutiara itu sendiri yang dibentuk oleh pigmen warna di bahagian matriks organik yang mengikat ubin “nacre”.   Namun, ia bergabung dengan warna 
tambahan dan “irredescence”.  Malah, dalam penelitian yang dilakukan terhadap “nacre” dari Pinctada maxima membuktikan bahawa warna “nacre” juga ditentukan oleh adanya “kekacauan” cahaya dalam kawasan ikatan antara ubin aragonit yang membentuk “nacre”.  “Irridescence” atau juga disebut “orient” muncul bagaikan pelangi, sebenarnya merupakan fenomena optik akibat dari lapisan “nacre” yang membuat difraksi cahaya yang berbeza-beza, fenomena ini lebih jelas pada bahagian dalam dari cengkerang daripada mutiara itu sendiri dan terjadi akibat terbentuknya garis-garis pertumbuhan. Sementara itu, warna tambahan adalah sinar cahaya warna yang muncul di permukaan mutiara sehingga kelihatan berkilau.

Lustre mutiara
Lustre diukur dari daya pantul “
nacre” itu sendiri terhadap objek di sekitarnya.  Apabila daya pantulnya sempurna maka “nacre” itu akan menyerupai cermin dalam memantulkan cahaya dan gambar.  Sementara itu, nilai luster rendah bila “nacre” terlihat berwarna kusam, kabur dengan daya pantul rendah.  Luster juga ditentukan oleh kedudukan ubin “nacre” sehingga menciptakan difraksi cahaya tertentu dan membuat “nacre” kelihatan kusam.

Bentuk mutiara
Secara umum, bentuk mutiara terdiri atas: 
spherical (bulat bola), simetris dan “baroqueBentuk spherical adalah bentuk umum yang dihasilkan oleh mutiara hasil penanaman.  Bentuk ini juga yang paling banyak diminati peminat mutiara.  Namun, bentuk yang benar-benar bulat jarang ditemukan walaupun berasal dari mutiara lautan.  Bentuk simetris adalah bentuk mutiara apabila dibelah dua maka separuh bahagiannya akan sama dengan bahagian yang lainnya.  Bentuk mutiara simetris yang umum adalah bentuk buah pir atau air mata.  Sedangkan bentuk “baroque adalah bentuk bangunan mutiara abstrak, memiliki permukaan yang tidak rata di sana-sini, dan tidak simetris. Bentuk ini banyak ditemukan di mutiara lautan.

Ukuran mutiara
Besar kecil mutiara lebih banyak ditentukan oleh jenis kerang yang menghasilkannya.  Contohnya,  kerang mutiara Akoya (
Pinctada fucata) memiliki bentuk tubuh lebih kecil sehingga mutiara yang dihasilkan pun mempunyai relative lebih kecil daripada mutiara dari kerang mutiara bibir hitam (P. margaritifera) serta dengan kerang mutiara bibir emas (P. maxima).   Di samping jenis kerang mutiara, faktor lain yang menentukan ukuran mutiara adalah kawasan penanamannya. Makin lama mutiara ditanam, makin tebal “nacre” yang dihasilkan.  Ukuran yang umum ditetapkan untuk mengukur diameter mutiara adalam millimeter (mm).  Mutiara hasil penanaman dengan ukuran di atas 20 mm, jarang ditemukan sehingga harganya pun mahal.

Kontur permukaan
Mendapatkan mutiara dengan permukaan yang sangat licin sangat sukar.  Mutiara yang memiliki goresan atau tonjolan-tonjolan kecil di permukaan kurang indah dan juga berisiko mengelupas apabila bergesek.  Keberadaan permukaan juga akan mempengaruhi warna dan lustre dari mutiara.

Berat mutiara
Umumnya berat mutiara diekspresikan dengan 
caratgrain dan momme. Mengukur mutiara dengan berat biasanya dilakukan untuk pembelian jumlah besar.  Kebanyakan mutiara hasil penanaman diukur dengan ukuran diameter (milimeter) disamping faktor-faktor penentu kualiti mutiara lainnya.

Satu carat = 4 grain = 200 milligram = 1/5 gram
Satu grain = 1/4 carat = 50 milligram = 1/20 gram
Satu momme = 18.75 carat = 3750 milligram = 3.75 gram




Pemanenan mutiara berlaku  lebih kurang satu setengah tahun daripada penyisipan, dimana ketebalan “nacre” sudah berkisar 2 sampai 3 cm.  Makin tebal “nacre”, makin tinggi pula kualitinya. Sebelum pemanenan, kerang dibersihkan pada setiap waktu tertentu dan kerang boleh ditukar arah dengan andaian akan menghasilkan mutiara yang bundar.  Namun, tidak dapat ditetapkan bahawa hasil panen tidak selalu menghasilkan mutiara bundar, kerana kerang mutiara boleh menghasilkan mutiara yang berbentuk oval, atau dengan bentuk yang tidak teratur.  Bentuk ini dikenali dengan istilah “baroque”.  Bentuk  mutiara dengan kualiti baik, setakat ini hanya 5% sehingga 10% dari total panenan, 50% adalah mutiara dengan kualiti sederhana dan selebihnya adalah mutiara kualiti rendah.

Jenis mutiara yang boleh dibuat melalui proses penanaman berupa mutiara bundar (round pearl),
mabe atau setengah mutiara (half pearl) dan “keshi” atau mutiara yang dihasilkan oleh lembar mantel yang tertinggal di dalam kerang sementara inti mutiara yang diletakkan sudah terlempar keluar.  “Keshi” biasanya berbentuk “baroque”.  Mutiara bundar lebih sukar dibuat jika dibandingkan “mabe” kerana memerlukan kepakaran khusus untuk meletakkan diantara kelenjer kelamin dan otot kerang.  “Mabe” dibuat dengan melekatkan setengah bundar nukleus ke bahagian sisi dalam kerang.  Bentuk inti yang dilekatkan boleh bervariasi, dan China terkenal dengan menghasilkan “mabe” berbentuk Budha.  Biasanya kerang yang menghasilkan mutiara yang paling berkualiti akan dipergunakan lagi untuk menghasilkan mutiara berikutnya. Namun untuk pemanenan “mabe”, biasanya kerang akan dibunuh dan “mabe” diambil, atau juga cengkerangnya akan menjadi bahan ujian tangan.

Penentuan kualiti mutiara adalah berdasarkan pada standard kelas mutiara.  Secara umumnya, mutiara ditentukan oleh:
1) ukuran mutiara, dimana makin besar ukurannya makin mahal. Perbezaan harganya sangat besar apabila ukuran diameter mutiara sudah berada di atas 7 milimeter,
2) bundar atau tidak mutiara.  Mutiara bundar cenderung disukai dan menyebabkan harganya lebih mahal.  Namun ada juga bentuk-bentuk tertentu seperti bentuk air mata yang juga diminati peminat mutiara,
3) lustre mutiara, istilah untuk menggambarkan daya pantul mutiara terhadap objek atau cahaya,
4) permukaannya tidak cacat, goresan atau calar di permukaan tidak menurunkan kualiti mutiara, dan
5) warna mutiara, warna pink banyak disukai orang Amerika, orang Eropah lebih menyukai warna krim dan perak, orang Timur Tengah lebih banyak memilih warna krim dan emas sebagaimana juga orang Amerika Latin.

Setelah melalui beberapa proses, mutiara diuji menurut sistem grading.  Ada dua pemahaman atau aliran yang diguna dipakai untuk pengkelasan kelas mutiara: 
·         AAA-A (AAA kualitas terbaik, A kualitas buruk) dan
·         A-D (A kualitas terbaik, D kualitas buruk).

Pengkelasan  mutiara menurut sistem AAA-A adalah sebagai
AAA: Mutiara kualiti terbaik, tanpa bercalar. Sangat berkilau dan setidaknya 95% permukaan tak cacat.
  • AA: Sangat berkilau dan 75% permukaan tak cacat.
  • A: Mutiara perhiasan kelas terendah, kilau kurang dan >25% permukaan mutiara bercacat
Sedangkan sistem A-D adalah sebagai berikut:
  • A: Mutiara kualiti terbaik, sangat berkilau, sedikit cacat <10%>
  • B: Sangat berkilau atau kilau sederhana. Terlihat sedikit cacat namun tak lebih 30% dari luas permukaan
  • C: Kilau sederhana, cacat permukaan tak lebih 60%
  • D: Memiliki cacat sedikit namun tak dalam dan tak lebih 60% dari luas permukaan


Kawasan Kumpulan Kerang Mutiara Di Dunia

Kawasan Teluk Persia, Selat Manaar di Srilanka dan perairan Australia utara adalah antara kawasan kumpulan kerang mutiara di dunia.  Namun, sebaran kumpulan kerang mutiara laut mulai dari Laut Merah ke arah timur sampai ke Pasifik.  Selain ketiga tempat yang terkenal, kawasan kumpulan kerang mutiara juga ditemukan ada di kawasan perairan Burma, Selat Malaka, Laut Arafura, Laut Sulu sampai ke perairan Jepun, dan di negara-negara pasifik selatan.  Beberapa tempat juga ditemukan di Amerika tengah dan utara seperti di Panama, kepulauan Margarita Venezuela sampai ke perairan Mexico.



Teluk Persia
Kawasan kumpulan mutiara di kawasan ini telah dikenalpasti sejak 2000 tahun sebelum masehi.  Kawasan yang paling terkenal adalah di sekitar Bahrain.  Kawasan ini menjadi kawasan ekonomi penting bagi masyarakat sekitar sebelum adanya tambang minyak.  Jenis kerang mutiara yang tersebar di kawasan ini adalah Pinctada radiata.  Perbandingan mutiara yang ditemukan dan jumlah kerang mutiara yang adalah sekitar 1 : 500.  Ukuran mutiara yang ditemukan biasanya kurang dari 1 grain (=50 mg), sangat jarang ditemukan mutiara dengan ukuran lebih dari 12 grain.  Langkah pengumpulan kerang mutiara dilakukan secara tradisional dengan melilitkan tali sebagai penahan dan menyelam dengan tubuh telanjang.  Tradisi menyelam ini tidak memiliki banyak perubahan sejak kawasan kumpulan kerang mutiara ditemukan.  Kegiatan penyelaman ini berangsur-angsur hilang sejak sebelum perang dunia kedua dan berakhir di tahun 1950-an. Kegiatan ini berhenti sejak ladang-ladang minyak ditemukan.

Selat Manar, Srilanka
Tempat ini ditemui kira kira 500 tahun sebelum kawasan di Teluk Persia ditemukan.  Selat ini memisahkan antara Dataran India dan Srilanka.  Kelompok kerang mutiara di kawasan ini adalah Pinctada radiata.  Sejak zaman penjajahan Inggris penglibatan kawasan ini cukup tinggi.  Langkah penyelaman juga dilakukan secara tradisional dan dalam keadaan telanjang.  Kegiatan penyelaman ini makin berkurang sejak terjadi pemberontakan di awal tahun 1980 an. 


Australia Utara & Indonesia
Kawasan ini merupakan kawasan tempat hidup kerang mutiara.  Sepanjang pantai utara Australia, ke utara di perairan Arafura, Indonesia (Dobo) dan ke arah timur melewati Selat Torres, selat yang memisahkan Australia dan pulau Papua.  Titik-titik kumpulan kerang mutiara di kawasan ini ditemukan sekitar pertengahan abad ke 19 sampai awal abad ke 20.  Jenis kerang pada umumnya adalah Pinctada maxima.   Kawasan Dobo adalah kawasan terkenal sehingga mutiara yang dihasilkan dari kawasan ini disebut mutiara Dobo.   Sementara di kawasan Australia, beberapa titik merupakan kawasan kumpulan kerang mutiara yang banyak seperti di Shark Bay dan Thursday Island.